Monday, February 24, 2014

Feasibility Study, Format Penulisan (Bagian II)

Ini adalah artikel lanjutan dari "Feasibility Study, Pelajari Seberapa Realistis Suatu Bisnis atau Projek (Bagian I)" yang saya bahas sebelumnya. Dari artikel itu, kita memahami apa yang dimaksud dengan feasibility study dan apa saja hal yang dianalisis di dalam feasibility study. Kali ini, saya akan memberi gambaran format dari feasibility study. Format ini menjadi acuan saya pada contoh sederhana feasibility study yang disampaikan pada artikel berikutnya.

Format Penulisan

Feasibility study akan membantu kita memahami:
  • Seberapa mungkin konsep bisnis atau produk kita akan terwujud.
  • Fakta penting dan gambaran yang akan membantu pengambilan keputusan.
  • Pendekatan alternatif dan solusi yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah yang ditemukan dari hasil analisis.
Pembuatan feasibility study yang tepat akan membuat perusahaan mampu mengetahui celah dan kelemahan yang terdapat pada projek atau bisnis sekaligus berusaha mencari cara dan skenario yang akan dihadapi. Oleh karena itu, proses pembuatan feasibility study harus meliputi seluruh area dari projek atau bisnis sekaligus memuat data, fakta, dan solusi yang kongkrit serta dipahami oleh seluruh pembaca.

Berikut adalah bagian apa saja yang biasanya tercantum pada feasibility study. Perlu diperhatikan bahwa format feasibility study yang ada ini tidak sepenuhnya harus sama dengan yang saya cantumkan di bawah. Beberapa lembaga umumnya memiliki format sendiri untuk diikuti. Selain itu, setiap bagian dari TELOS (saya jelaskan di artikel sebelumnya), juga tidak harus dipecah menjadi satu bab yang membahas secara menyeluruh. TELOS dapat dicantumkan ke dalam bagian yang ada di format ini, jika isinya terlalu singkat. Jika isinya cukup panjang, ada baiknya disampaikan dalam satu bab yang lengkap.  Format penulisan yang umumnya terdapat pada feasibility study adalah sebagai berikut.
  1. Executive Summary
    Bagian ini mencantumkan penjelasan yang singkat dan padat tentang poin utama yang terdapat pada rencana projek atau bisnis anda. Idealnya ditulis kurang dari satu halaman. Dua halaman atau lebih untuk executive summary itu kebanyakan.
  2. Produk/Layanan/Projek
    Menjelaskan manfaat apa yang tersedia dari bisnis atau projek yang anda ingin wujudkan berdasarkan sudut pandang dari pengguna. Jelaskan deskripsi sederhana tentang apa yang anda lakukan dan cantumkan berbagai dokumen yang mendukung seperti paten, rahasia dagang, atau informasi lainnya yang dapat meyakinkan pembaca.
  3. Kondisi Pasar
    Penjelasan tentang seberapa banyak orang yang menggunakan produk/layanan/projek yang anda lakukan. Rencana yang dicantumkan harus dilengkapi data, fakta, dan penelitian. Jelaskan secara rinci siapa target pengguna, berapa persen dari pangsa pasar yang ada, dan adakah kondisi tertentu yang mempengaruhi reaksi target pengguna anda terhadap produk/layanan/projek yang anda tawarkan.
  4. Harga, Keuntungan, dan Dampak Finansial
    Bagian ini menjelaskan tentang berapa biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan projek, atau harga yang harus dibayar pengguna terhadap produk/layanan anda. Akan lebih baik lagi jika dilengkapi dengan berbagai rasio keuangan seperti cost/benefit, ROI, interest rate, gross profit margin, dll. Lengkapi juga dengan berbagai analisis serta skenario yang harus dihadapi oleh produk/bisnis/projek.
  5. Rencana Ke Depan
    Apakah ide ini berpotensi untuk berkembang di masa depan? Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mewujudkannya? Dan berbagai hal lainnya perlu dijawab dan dicantumkan pada bagian ini.
Secara umum, feasibility study mirip dengan business plan. Hanya saja, business plan berorientasi rencana atau solusi. Feasibility study harus bersifat objektif dan dikaji secara menyeluruh, sementara business plan dapat masih berupa rencana atau ide yang ingin diwujudkan. Pembuatan feasibility study yang baik tentu akan membantu pembuatan business plan di masa berikutnya melalui data dan analisis lengkap yang telah tersedia di dalamnya.

Agar artikel ini tidak kepanjangan, saya akan membahas tentang contoh sederhana dari feasibility study di artikel berikutnya. Sebagai gambaran umum seperti apa bentuk dari feasibility study, anda dapat menggunakan format yang telah saya jelaskan. Bagian berikutnya murni menjelaskan bentuk penulisan feasibility study untuk digunakan pada bisnis.

No comments:

Post a Comment