Tuesday, February 25, 2014

Review: Penerapan DEF pada Facebook (Bagian I: Diversifikasi dan Exit Strategy)

Sebelumnya, saya menjelaskan tentang D untuk Diversifikasi, E untuk Exit Strategy, dan F untuk Feasibility Study. Ketiganya merupakan istilah yang lazim digunakan pada level korporat. Diversifikasi adalah bagian dari strategi bisnis, sementara exit strategy dan feasibility study merupakan bagian dari perencanaan bisnis. Untuk melihat seperti review dari ketiga istilah ini pada perusahaan, saya menggunakan Facebook sebagai bahan analisis.

Facebook adalah jejaring sosial terbesar di dunia dengan lebih dari 1 milyar pengguna. Perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg bersama ke 4 rekannya ini merupakan fenomena terbesar dalam satu dekade terakhir sekaligus mengubah gaya hidup masyarakat, secara online dan offline. Meski perjalanannya situs jejaring sosial ini tergolong dramatis diiringi dengan berbagai konflik dan kontroversi, situs ini terus bertumbuh dan kini saham mereka telah ditawarkan ke publik melalui indeks NASDAQ.

review bisnis facebook

Merek seperti facebook, yang kini juga telah dimiliki publik, tentu sangat terkait dengan variabel DEF yang saya bahas di artikel sebelumnya. Mereka melakukan Diversifikasi, mereka memiliki Exit Strategy, dan mereka tentu melakukan Feasibility Study, terlebih lagi mereka terdaftar sebagai perusahaan publik. Untuk melihat apa yang dilakukan upaya diversifikasi, exit strategy, dan feasibility study yang terdapat pada Facebook, saya akan melakukan review sederhana sekaligus memberi penerapan dari setiap istilah bisnis DEF.

Diversifikasi dari Facebook

Apakah Facebook perlu melakukan diversifikasi? Untuk mengetahui jawabannya, kita harus menganalisis kondisi internal perusahaan dan keadaan lingkungan bisnis. Mari kita lakukan analisis sederhana.

Apakah kondisi internal Facebook sedang bagus?
Pendapatan Facebook mencapai 7,8 miliar dolar dengan laba bersih sebesar 1,5 miliar dolar di tahun 2013. Perusahaan ini juga aktif mengembangkan riset untuk meningkatkan daya saing. Beberapa riset yang dilakukan terkait dengan internet behavior, artificial intelligence, dan mobile technology menjadi fokus Facebook untuk beberapa tahun ke depan. Perusahaan ini sepertinya tak hanya memaksimalkan interaksi yang ada saat ini, tapi juga melakukan inovasi yang dapat memberi pengguna pengalaman yang baru sekaligus menarik target pasar yang baru.
Kondisi ini menggambarkan kondisi internal Facebook yang bagus, baik dari segi finansial maupun operasional.

Apakah ada industri yang dimasuki Facebook memiliki potensi berkembang?
Penetrasi smartphone membuat setiap orang semakin terhubung dengan internet, terlebih lagi jejaring sosial. Meskipun begitu, pesaing facebook semakin bermunculan. Definisi jejaring sosial tidak lagi sesempit dahulu yang lebih diartikan sebagai situs pertemanan. Kini jejaring sosial menjadi platform yang menghubungkan banyak orang melalui media apapun. Chat apps, video sharing, photo sharing, dan microblogging kini juga telah digolongkan sebagai jejaring sosial karena kemampuannya menghubungkan banyak orang.
Mana yang lebih kuat, apakah potensi pasar atau persaingan? Menurut saya potensi pasar lebih kuat dalam hal ini. Mengapa? Karena pertumbuhan pendapatan di bisnis cukup besar, sementara para pesaing facebook tentu membutuhkan model bisnis yang tepat agar menghasilkan pendapatan. Untuk bisnis jejaring sosial, butuh waktu yang tidak sebentar untuk mendapatkan model bisnis yang tepat. Facebook, dengan sumber pendapatan dari iklan, API, dan market insight, telah memiliki model bisnis yang kuat dan teruji. Pertumbuhan pengguna dan perluasan perusahaan dalam bentuk perluasan produk atau bisnis, entah diinisiasi dari internal atau mengakuisisi perusahaan lain, merupakan hal yang dibutuhkan bagi situs ini.

Oke, kondisi internal bagus plus lingkungan bisnis yang tepat. Jadi sekarang diversifikasi apa yang dilakukan Facebook?
Melihat tindakan dan kebijakan bisnis dari perusahaan ini, sepertinya Facebook memilih diversifikasi horizontal sebagai strategi diversifikasi. Jika mengacu Facebook Annual Report untuk edisi 2012, perusahaan ini menyatakan bahwa salah satu strategi mereka adalah "Expand Our Global User Community". Dalam strategi ini, mereka menyatakan bahwa salah satu upaya yang dilakukan adalah melanjutkan upaya marketing, akuisisi pengguna, dan membuat Facebook lebih mudah diakses, bermanfaat, dan digunakan setiap saat.
Upaya Facebook dalam menerjemahkan strategi ini dapat terlihat dari berbagai akuisisi facebook pada usaha yang menyasar pada target pengguna internet namun tidak mengembangkan teknologi yang serupa dengan facebook. Lihat saja mereka mengakuisisi instagram, jejaring sosial untuk berbagi foto. Lalu yang terbaru, whatsapp, aplikasi smartphone dengan fitur instant messaging. Seluruhnya merupakan bisnis yang menargetkan pengguna smartphone, yang sepertinya masih sulit dijangkau oleh facebook.

Exit Strategy dari Facebook

Ada 5 skenario exit strategy yang lazim diterapkan perusahaan yang saya jelaskan di artikel sebelumnya. Melihat kasus facebook, para pendiri perusahaan ini tidak sepenuhnya melakukan exit. Namun salah satu exit terbesar terjadi saat mereka akhirnya melakukan Initial Public Offering (IPO). Bentuk exit strategy ini adalah pilihan yang tepat bagi facebook. Perusahaan ini telah berkembang menjadi salah satu super power di teknologi informasi, sekaligus menjadi raja jejaring sosial.

Proses IPO yang dilakukan Facebook membuat venture capital, yang diawal menyokong pendanaan facebook, tidak lagi banyak campur tangan terhadap kebijakan perusahaan (terutama terkait finansial). Facebook sempat dipertanyakan apakah mampu bertahan hingga akhirnya mereka memilih iklan sebagai sumber pendapatan perusahaan. Perusahaan ini pun telah memiliki tata kelola perusahaan yang layak serta memenuhi syarat yang dibutuhkan untuk menjadi perusahaan publik.

Feasibility Study dari Facebook

Tentu ada banyak kajian kelayakan tentang Facebook, apalagi sebelum dan ketika Facebook melakukan IPO. Karena bagian ini panjang kalau dibahas, saya akan membuat artikel yang terpisah untuk melakukan feasibility study sederhana pada kasus Facebook.

No comments:

Post a Comment