Feasibility study yang dirancang dengan baik harus mencantumkan latar belakang sejarah dari bisnis atau projek, deskripsi dari produk atau layanan, laporan akuntansi, detail dari operasi dan manajemen, riset dan kebijakan pemasaran, data finansial, persyaratan hukum, dan kewajiban pajak. Secara umum, feasibility study lebih memprioritaskan pengembangan teknis dan penerapan projek.
Feasibility study mengevaluasi potensi sukses dari suatu projek. Tujuan dari studi ini adalah menghasilkan studi yang kredibel bagi para investor yang potensial dan institusi yang meminjamkan modal. Oleh karena itu, studi ini harus dilakukan secara objektif, tidak melibatkan bias dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan.
Faktor TELOS pada Feasibility Study
Bagaimana cara menyusun feasibility study? Terdapat framework yang biasa digunakan dalam menyusun feasibility study, salah satunya adalah TELOS. TELOS adalah singkatan dari:
- Technology and System Feasibility
- Economic Feasibility
- Legal Feasibility
- Operational Feasibility
- Schedule Feasibility
1. Technology and System Feasibility
Kajian yang dilakukan berdasarkan rancangan dari requirement sistem untuk bisnis atau projek yang akan dilakukan. Kajian ini dilakukan untuk menentukan apakah pihak yang menjalankan bisnis atau projek adalah pihak yang memiliki keahlian teknis untuk menyelesaikan projek.
2. Economic Feasibility
Kajian dengan tujuan menentukan manfaat positif di bidang ekonomi kepada organisasi yang akan menjalankan bisnis atau projek. Kajian ini terkait identifikasi dan kuantifikasi terhadap berbagai manfaat yang diharapkan. Kajian ini biasanya terkait dengan analisis cost/benefit.
3. Legal Feasibility
Kajian yang dilakukan pada rencana bisnis atau projek berdasarkan requirement hukum dan aturan yang berlaku. Misalnya jika anda ditawarkan bisnis website, kajilah apakah bisnis website tersebut telah mematuhi aturan yang ditetapkan oleh kemkominfo dan berbagai undang-undang terkait?
4. Operational Feasibility
Kajian yang dilakukan untuk mengukur seberapa baik sistem yang terdapat pada bisnis atau projek dalam menyelesaikan masalah, dan mengambil keuntungan dari peluang yang teridentifikasi. Kajian ini juga mencakup seberapa baik sistem operasional yang ada memenuhi persyaratan bagi bisnis saat melalui fase pengembangan berikutnya.
5. Schedule Feasibility
Kajian terhadap berapa lama projek atau bisnis dapat diselesaikan berdasarkan perkiraan. Biasanya, kajian ini berisikan perkiraan tentang waktu pengembangan bisnis, apakah bisa diselesaikan dalam waktu yang ditentukan, dan apa saja yang dapat mengganggu pelaksanaan projek atau bisnis ini. Hasil dari kajian dapat disimpulkan untuk menentukan apakah deadline projek atau bisnis ini sangat reasonable.
Begitulah segala sesuatu terkait dengan feasibility study. Pada bagian ke II, saya akan membahas feasibility study berdasarkan kegunaannya dan seperti apa format penulisan yang tepat bagi laporan feasibility study.
No comments:
Post a Comment